RESOLUSI DI TAHUN 2017


Hari berganti, di ikuti dengan bulan, hingga tahun yang berganti. Tahun 2016 sudah usai. Kini tahun yang baru sudah datang. Ya, selamat tahun baru ke-2017 buat Bung dan seluruh rekan juang. Berbicara tahun baru, pastilah menyisakan beberapa kesalahan dan penyesalan di hari-hari yang telah berlalu. Tetapi hal itu cukup kita evaluasi saja untuk gerak yang akan kita bangun selanjutnya. Yang kita bicarakan sekarang ialah tentang resolusi kita untuk tahun 2017.
Apa resolusimu? Pasti kalian sudah memiliki banyak resolusi lah ya. Aku yakin itu. Hehe. Tapi yang di resolusikan, jangan yang aneh-aneh ya. Cukup aku aja yang mempunyai resolusi aneh dan buat naik darah. Aww.
 Maksud aku, mana tau kan kamu punya resolusi aneh seperti menjadi pembunuh bayaran atau malah menjadi pengedar narkoba terbesar se-Indonesia. Aku harap, jangan lah sampai begitu, apalagi kamu punya cita-cita jadi penguasa yang menindas. Jika kamu punya, maka akulah yang pertama sekali melemparkan sumpah serapah terburuk yang pernah ada buatmu. Hehe...
Ngomong-ngomong tentang resolusi, aku cuma punya sedikit kok. Itupun Cuma hal yang sederhana. Mau tau? Oke, akan aku kasih tau. Tapi jangan marah ya, karena dapat mempercepat penuaan dan kulit keriput. Hehe.
Pertama, aku ingin semua resolusi yang kamu buat nantinya akan tercapai. Tapi ingat, cuma hal-hal positif aja. Misalkan seperti resolusi tentang revolusi, revolusi pendidikan maksudnya. Hehe :-D
Kita kan tau bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penentu bangsa. Pendidikan yang kita inginkan itu pendidikan yang demokratis, ilmiah, dan bervisi kerakyatan. Nah aku berharap kamu punya resolusi seperti itu. Tapi kalo tidak, gak apa-apa sih, karena itu terserah kamu.
Kedua, aku ingin setiap orang, minimal kamu yang telah membaca tulisan ini harus berubah. Berubah gimana? Ya harus berubah. Ini khusus buat orang-orang yang sering di kamar, di tempat sepi, perpustakaan, di forum-forum diskusi, dan dimanapun itu yang selalu beronani dengan ilmunya sendiri. Kamu harus berubah. Emangnya kamu puas beronani saja? Kamu harus main dong ke lapangan mempraktekkan gaya-gaya yang sudah kamu serap selama ini. Gak enak loh main sendiri, kamu harus tau itu. Tindakan itu yang lebih penting. Oh iya, buat kamu juga yang mengaku-ngaku kiri, dan sering sebut-sebut revolusi, tapi masih tetap di kamar asik sendiri. Sudah saatnya keluar dari sana.
Kamu rajin banget baca Das Kapital, Keluarga Suci, hingga Manifesto Komunis dan saking rajinnya kamu cuma diam melihat penggusuran yang begitu marak, perampasan tanah yang masif, hingga biaya pendidikan yang sangat mahal. Apa kamu tak merasa berdosa? Entar kamu dimarahin sama Kakek Pramoedya Ananta Toer dan Om Wiji Thukul. Kakek Pram pernah bilang, kamu harus adil sejak dalam pikiran dan perbuatan. Dan Om Wiji bilang, buat apa baca buku, kalau mulut kau bungkam melulu. Intinya praktek. Berhentilah dari onani intelektualmu. Hehe. Nah, itulah resolusiku yang kedua. Kalau kamu tetap masih mau main sendiri, itu memang terserah kamu juga.
Ketiga, dan sekaligus menjadi yang terakhir. Aku ingin Tipul menjadi salah satu media terbaik dalam hal agitasi dan propaganda yang melawan segala bentuk penindasan dan penghisapan. Tipul harus membuktikan bahwa tulisan dan bahasa masih relevan sebagai salah satu senjata perjuangan dan senjata pembebasan.
Itulah resolusi sederhana dan cukup aneh dari aku di tahun 2017 ini. Semoga kenyataan mendekati harapan dan negara ini menjadi lebih baik tentunya. Maka, untuk menutup tulisan ini, kepada Bung, dan seluruh rekan juang, aku mengucapkan, selamat tahun baru!!!!

Robby Fibrianto Sirait

0 komentar:

Posting Komentar